Slot – Pengadilan Distrik San Francisco akan menetapkan kalau Google tidak dibolehkan lagi untuk mengoperasikan Play Store mereka secara anti kompetitif. Hal ini menjadi imbas dari tuntutan Epic Games yang meminta agar Google tidak mewajibkan 30% potongan kepada developer yang memasang gamenya di Play Store.
Dengan adanya putusan seperti ini, mau tidak mau Google harus mengubah bisnis aplikasi Android dengan memberikan lebih banyak opsi distribusi dan juga pembayaran transaksi.
Baca juga : Bangkok Jadi Tuan Rumah VCT Masters 2025, Pertama di Asia Tenggara!
Putusan Pengadilan AS Minta Google Beri Akses Play Store untuk Pihak Ketiga
Dilansir dari Reuter, Hakim distrik pengadilan San Francisco, James Donato memutuskan bahwasanya Google harus membuka app store mereka yaitu Play Store untuk mendukung lebih banyak saingan. Termasuk diantaranya adalah memberikan akses aplikasi pihak ketiga ataupun dari rival mereka.
Sang hakim memutuskan kalau Google selama 3 tahun ini tidak diperbolehkan untuk menghentikan pembayaran dalam aplikasi dan harus membeolehkan pengguna download aplikasi pihak ketiga langsung dari Play Store.
Arahan ini menghentikan Google dari meminta bayaran kepada pengembang smartphone untuk memasang aplikasi Google dan juga menghentikan pembagian penghasilan dari Play Store dengan distributor aplikasi lainnya.
Singkatnya, Google tak lagi punya kuasa untuk secara paksa menarik 30% biaya setiap ada transaksi di Google Play dan developer bisa menyediakan pembayarannya sendiri untuk diakses oleh pengguna.
Google Ajukan Banding
Putusan ini efektif mulai berlaku sejak 1 November nanti dan sang hakim memberikan waktu kepada Google untuk menyetujui perjanjian dan hasilnya di awal bulan nanti.
Sebagai gantinya, Google akan mengajukan banding terhadap putusan yang dihasilkan oleh Pengadilan Distrik San Franscisco ini dan meminta pengadilan untuk menjeda sementara putusan dari Hakim James Donato.
Apakah kali ini Google bisa menang? Atau lagi-lagi Epic akan tersenyum lebar karena berhasil menang lagi?